Sejarah Radio Republik Indonesia (RRI)
Sejarah Radio Republik Indonesia (RRI) Temen-temen sebelumnya tau ga sih bahwa Indonesia punya hari Peringatan Lahirnya Radio Republik Ind...
https://himatikafmipaunpad.blogspot.com/2012/09/sejarah-radio-republik-indonesia-rri.html
Sejarah Radio Republik Indonesia (RRI)
Temen-temen sebelumnya tau ga sih bahwa Indonesia punya hari Peringatan Lahirnya Radio Republik Indonesia yang jatuh pada tanggal 11 November ? Well, buat yang ga tau kita kasih tau deh sejarahnya disini. Mari merapat semuanya . .
# Jaman Penjajahan Belanda
Awal mulanya siaran radio Indonesia yang bernama Bataviase Radio Vereniging (BRV) resmi didirikan tanggal 16 Juni 1925 di Batavia (sekarang Jakarta). Bersifat swasta dan sejak kemunculannya berdirilah badan-badan radio siaran lainnya di kota-kota besar seperti di Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya, dan lain-lain. Diantara banyak badan radio siaran, pemerintah Hindia Belanda membantu benuh dan membiayai badan radio siaran NIROM yang ada di Jakarta, Bandung, dan Medan karena perkembangan NIROM sangat besar dan menyebabkan keuntungan besar yang bersumber dari "pajak radio". Namun disini terlihat sekali bahwa NIROM ada hanya untuk kepentingan penjajahan Belanda. Tidak lama setelah Bangsa Indonesia bangkit dan bergerak dengan lahirnya "Sumpah Pemuda" 28 Oktober 1928, lahirlah perkumpulan-perkumpulan siaran radio yang sangat memperhatikan mutu acara. Lahirlah Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) tahun 1940. Jika di awal siaran-siaran radio bangsa Indonesia masih menggunakan istilah "ketimuran" untuk istilah Indonesia maka SRI (Siaran Radio Indonesia) terang-terangan berkata "Indonesia" pada namanya.
# Jaman Penjajahan Jepang
Tahun 1941 Radio Tokyo setiap malam melancarkan siaran propaganda dengan semboyan mereka memerdekakan bangsa-bangsa Asia yang masih dijajah. Dengan propaganda yang sangat mengena, Indonesia dalam waktu singkat dikuasai Jepang. Orang Indonesia mulai siap-siap menyambut tentara pembebasan Jepang. Semua sarana komunikasi dikuasai oleh Militer Jepang untuk kepentingan perang. Perkumpulan penyiaran radio dibubarkan Jepang dan diganti dengan Hoso Kanri Kyoku dengan cabang Hoso Kyoku. Siaran dalam bahasa Belanda dihapus dan dikembangkan dengan Bahasa Indonesia maupun Jepang. Sementara di situasi peperangan dunia, kalangan-kalangan pemimpin secara rahasia mengikuti siaran-siaran radio sekutu yang tersembunyi dari pihak Jepang. Mengetahui tentang kekalahan Jepang terhadap sekutu melalui BBC, orang-orang Indonesia menyensor keras naskah-naskah siaran yang hendak disiarkan di Hoso Kyoso.
#Menjelang 11 September
Akhirnya setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Hoso Kanri Kyoku menghentikan kegiatannya. Ini merupakan babak baru bagi penyiaran radio Indonesia sekaligus cikal bakal berdirinya Radio Republik Indonesia. Namun mirisnya, penduduk Indonesia benar-benar buta berita semenjak penghentian Hoso Kyoku. Padahal orang radio tahu bahwa Inggris akan datang ke Indonesia menempati Sumatera dan Jawa sebagai buah dari kedaulatan Belanda atas Indonesia yang masih diakui sekutu (NICA). Tidak ada cara lain selain membentuk organisasi siaran radio baru untuk menyegerakan komunikasi ke seluruh bangsa Indonesia. Untuk itulah diadakan konferensi tanggal 11 September untuk segera mendelegasikan radio sebagai sarana komunikasi. Dengan berpegang teguh dengan semboyan “sekali di udara tetap di udara” maka Lahirlah Radio Rapublik Indonesia sebagai jawaban untuk media menyatukan Indonesia.